nusakini.com--Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta telah memberikan Beasiswa Bidikmisi untuk 1.183 mahasiswa. Beasiswa itu diberikan dalam kurun waktu delapan tahun terakhir atau sejak 2010.  

Hal ini dikatakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Waryono Abdul Ghofur pada acara “Dialog Interakstif Simposium Bidikmisi PTKIN Nasional”  di Kampus UIN Yogjakarta.   

Tahun 2010, UIN Yogyakarta menerima 100 penerima Bidikmisi. Tahun 2011 ada 150 penerima, namun turun menjadi 85 mahasiswa saja pada 2012. Selanjutnya, UIN Yogyakarta menyalurkan beasiswa bidikmisi kepada 150 mahasiswa pada 2013 dan 2014. Tahun 2015, jumlahnya naik menjadi 160, tahun 2016 menjadi 195, dan tahun 2017 menjadi 193 penerima. 

“Tahun anggaran 2018, direncanakan UIN Yogyakarta akan merekrut 200 orang,” terangnya.  

Menurut Waryono, sampai saat ini, penerima Bidikmisi secara nasional sudah mencapai 32.000 mahasiswa se-Indonesia. Dia menambahkan, saat ini ada dua orang Mahasiswa Bidikmisi UIN Suka yang diterima Beasiswa S2 di Korea Selatan.  

“Kuliahlah di Luar Negeri jangan hanya di dalam negeri, karena itu akan menjadi kebanggaan dan membuka banyak kesempatan,” tegas Waryono kepada para mahasiswa yang hadir. 

“Jangan sampai ada teroris di Bidikmisi. Kabarkan kepada kami bahwa anda adalah anak-anak yang hebat dan menjadi mercusuar PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam),” tambahnya. 

Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ruchman Basori mengatakan, pihaknya terus berupaya agar kuota Bidikmisi pada PTKIN terus ditingkatkan. Saat ini, jumlah penerima beasiswa Bidikmisi di PTKIN sangat tidak berimbang jika dibandingkan Perguruan Tinggi Negeri. 

Kepada pengurus Bidikmisi se-Indonesia, Ruchman berpesan agar terus meningkatkan prestasi setinggi mungkin sehingga publik bangga dan menilai Negara tidak salah sasaran dalam memberikan beasiswa. 

“Program Bidikmisi adalah bukti Negara hadir untuk meningkatkan akses dan meningkatkan mutu anak bangsa yang kurang mampu mengenyam pendidikan tinggi,” tegas Ruchman.  

Kegiatan Dialog Interaktif Simposium Bidikmisi PTKIN Nasional ini diselenggarakan pada 14 Mei 2018 dan diikuti Perwakilan Mahasiswa Bidikmisi dari 16 PTKIN se-Indonesia. Selain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, hadir juga Pengelola Bidikmisi PTKIN, dan sejumlah pejabat UIN Jogjakarta. (p/ab)